Kamis, 24 Juli 2008

“Bangun tidurku terus mandi,..tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi ku tolong ibu,..” demikianlah penggalan lagu anak – anak yang masih sering dinyanyikan sampai sekarang. Mungkin lagu ini sangat besar pengaruhnya pada anak – anak terutama untuk menyikat gigi ketika mandi pagi atau sore. Kebiasaan tersebut tentunya baik untuk memelihara kesehatan gigi. Sayangnya, upaya pemelihaaan gigi ini kadang dibingungkan oleh berbagai informasi dari media massa, guru, orang tua, bahkan dokter gigi. Sering dikatakan untuk menjaga kesehatan gigi, khususnya agar tidak berlubang, kita harus menyikat gigi setelah makan, minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan setelah makan malam atau sebelum tidur. Mana yang benar? Sebenarnya gigi kita selalu diselaputi selaput tipis akibat rongga mulut tidak pernah kering dari air liur. Selaput ini menjadi media subur bagi tumbuhnya berbagai kuman. Ketika pertama kali Antonie van Leewnhoek melaporkan penelitiannya tentang selaput ini pada abad ke 17, mereka menyebutnya sebagai material alba yang dilukiskan sebagai selaput tipis yg mengandung berbagai bakteri dalam jumlah besar. Selaput tersebut akan menjadi plak (plaque), bila koloni kumannya telah mencapai jumlah tertentu. Plak sangat tipis dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Setelah makan, sisa makanan khususnya karbohidrat, akan mengalami fermentasi terhadap gula (glukosa) makanan. Hasilnya, berupa senyawa bersifat asam dan membuat lingkungan sekitar gigi bersuasana asam. Dalam berberapa menit derajat keasaman tadi akan meningkat (pH turun). Bila berlanjut, penurunan nilai pH akan sampai ke nilai kritis, yaitu nilai pH yang dapat memicu dekalsifikasi (hilangnya garam kalsium) pada email gigi. Bila zat gula pada plak habis difermentasi, sejumlah bakteri lain, diantaranya Veillonella alcalscens, akan merusak kembali senyawa asam hasil fermentasi tersebut. Dengan demikian, setelah beberapa waktu, pH plak akan berangsur naik kembali mencapai pH normal. Demikianlah yang selalu terjadi setelah kita makan, terutama makan makanan yang mengandung gula. Berbagai penelitian memperlihatkan, pH akan kembali normal setelah 20 – 30 menit pascamakan. Dari kenyataan diatas, dapat dikatakan masa 20 – 30 menit setelah kita makan makanan berkarbohidrat (mengandung gula) merupakan saat – saat sangat rentan untuk terjadinya kerusakan gigi. Penyikatan gigi pada saat derajat keasaman dalam mulut masih pada tingkat kritis ini akan menambah kerusakan permukaan gigi. Jadi, jangan langsung menyikat gigi sehabis makan, tunggulah sampai lewat masa genting sesudah makan yaitu sekitar ½ jam sesudah makan. Tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama sehingga kerusakan gigi dapat dihindari. Bila kita menyikat gigi dengan benar, permukaan gigi juga bersih dari plak. Tetapi sekali lagi, plak akan senantiasa terbentuk dari waktu ke waktu. Memang tak ada salahnya menyikat gigi ketika mandi pagi atau sore hari. Namun manfaatnya lebih untuk memelihara kesegaran mulut. Manfaatnya dalam pemeliharaan gigi tidaklah besar. Nah, selamat menyikat gigi dengan benar pada waktu yang tepat!

Tidak ada komentar: