Rabu, 30 Juli 2008

Sikat Gigi di Daerah pelosok





MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN GIGI ANAK SEKOLAH
DENGAN PEMBAGIAN SIKAT GIGI DAN SIKAT GIGI MASAL
DIWILAYAH PUSKESMAS PERAWATAN PETUNGKRIYONO
KABUPATEN PEKALONGAN
LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang no.23 tahun 1992 disebutkan bahwa penyuluh kesehatan masyarakat diselenggarakan guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif berperan serta dalam upaya kesehatan. Ditambahkan pula dalam Undang-Undang yang sama bahwa penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan kegiatan yang melekat pada setiap kegiatan upaya kesehatan. Dalam arti aspek penyuluhan selalu ada dalam program kesehatan baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Kita semua sepakat bahwa peningkatan kwalitas sumberdaya manusia hanya dapat dicapai melalui infestasi kesehatan yang optimal.
Diwilayah Puskesmas Perawatan Petungkriyono yang terletak pada ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut serta dikelilingi perbukitan didaerah Kabupaten Pekalongan terdapat 22 Sekolah Dasar dan 1 MI. dari hasil surve menunjukkan sebagian besar ( 70% ) dari murid SD didaerah ini tidak memiliki sikat gigi sendiri, sehingga kebersihan gigi dan mulut siswa kurang baik. Hal ini dimungkinkan karena daerah yang terpencil dan keadaan ekonomi yang menengah kebawah diperkirakan sebagai factor penyebabnya. Selain itu kegiatan penyuluhan yang kurang juga sangat berpengaruh terhadap perilaku anak-anak diwilayah ini.
Untuk itu Puskesmas Petungkriyono mengadakan program sikat gigi masal dengan memberikan sikat gigi secara gratis kepada seluruh siswa SD dan MI yang ada diwilayah kerja Puskesmas. Selain isikat gigi juga diberikan Pasta gigi untuk menunjang kegiatan tersebut. Akan tetapi karena keterbatasan dana, hanya siswa kelas III dan V saja yang diberikan.Dana ini diambilkan dari dana JAMKESMAS tahun 2006.
TEMPAT
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan disekolah masing-masing dengan jadwal bergilir.
TUJUAN
Dari kegiatan ini diharapkan akan menumbuhkan motifasi siswa untuk menjaga kesehatan gigi dengan menyikat gigi secara rutin sehingga drajat kesehatan gigi murid akan membaik. Selain itu diharapkan siswa akan mempengeruhi orang tua masing-masing supaya mau menyisihkan dana untuk membelikan sikat gigi kepada seluruh anggota keluarga, sehingga masyarakat luas juga akan terpengaruh untuk menjaga kebersihan gigi dengen menyikatgigi.
MANFAAT
Manfaat kegiatan ini sangat besar terhadap pola perilaku siswa maupun tanggapan pihak sekolah. Dari tanggapan Sekolah masing-masing saja sangat beragam, dari harapan supaya tahun berikutnya diadakan lagi sampai menganggarkan buat seluruh siswa dibelikan sikat gigi dari dana BOS.
HASIL KEGIATAN
Setelah kegiatan ini dilakukan diseluruh SD dan MI, ternyata pihak sekolah mengadakan kegiatan swikat gigi masal setiap hari jum’at dengan menyuruh siswa membawa sikat gigi dan pasta sendiri-sendiri ke sekolah. Hal ini menunjukan kegiatan ini diterima oleh sekolah dan sangat efektif untuk mengubah perilaku siswa dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Selain itu juga berpengaruh terhadap pola piker orang tua yang semula membiarkan anak tanpa sikat gigi menjadi membelikan karena anak-anak mereka disuruh membawa sikat gigi kesekolah.
HARAPAN DARI KEGIATAN
Dari kegiatan ini diharapkan akan terjadi perilaku siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yangbaik. Sebab bermula dari kesehatan gigi yang baik itu akan meningkatkan drajad kesehatan gigi masyarakat secara umum serta khususnya kesehatan gigi. Selain itu akan meninghkatkan prestasi siswa karena siswa tidak mudah sakit dan bisa belajar dengan baik. Selain itu juga diharapkan para siswa akan menularkan pengalamannya kepada keluarga dan masyarakat.
DIDIK EKO RISTANTO
NIM P17425208109
www.d13rista@gmail.com
D-IV KESEHATAN GIGI KOMUNITAS
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2008

sikat gigi masal didaerah pelosok

MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN GIGI ANAK SEKOLAH
DENGAN PEMBAGIAN SIKAT GIGI DAN SIKAT GIGI MASAL
DIWILAYAH PUSKESMAS PERAWATAN PETUNGKRIYONO
KABUPATEN PEKALONGAN
LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang no.23 tahun 1992 disebutkan bahwa penyuluh kesehatan masyarakat diselenggarakan guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif berperan serta dalam upaya kesehatan. Ditambahkan pula dalam Undang-Undang yang sama bahwa penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan kegiatan yang melekat pada setiap kegiatan upaya kesehatan. Dalam arti aspek penyuluhan selalu ada dalam program kesehatan baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Kita semua sepakat bahwa peningkatan kwalitas sumberdaya manusia hanya dapat dicapai melalui infestasi kesehatan yang optimal.
Diwilayah Puskesmas Perawatan Petungkriyono yang terletak pada ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut serta dikelilingi perbukitan didaerah Kabupaten Pekalongan terdapat 22 Sekolah Dasar dan 1 MI. dari hasil surve menunjukkan sebagian besar ( 70% ) dari murid SD didaerah ini tidak memiliki sikat gigi sendiri, sehingga kebersihan gigi dan mulut siswa kurang baik. Hal ini dimungkinkan karena daerah yang terpencil dan keadaan ekonomi yang menengah kebawah diperkirakan sebagai factor penyebabnya. Selain itu kegiatan penyuluhan yang kurang juga sangat berpengaruh terhadap perilaku anak-anak diwilayah ini.
Untuk itu Puskesmas Petungkriyono mengadakan program sikat gigi masal dengan memberikan sikat gigi secara gratis kepada seluruh siswa SD dan MI yang ada diwilayah kerja Puskesmas. Selain isikat gigi juga diberikan Pasta gigi untuk menunjang kegiatan tersebut. Akan tetapi karena keterbatasan dana, hanya siswa kelas III dan V saja yang diberikan.Dana ini diambilkan dari dana JAMKESMAS tahun 2006.
TEMPAT
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan disekolah masing-masing dengan jadwal bergilir.
TUJUAN
Dari kegiatan ini diharapkan akan menumbuhkan motifasi siswa untuk menjaga kesehatan gigi dengan menyikat gigi secara rutin sehingga drajat kesehatan gigi murid akan membaik. Selain itu diharapkan siswa akan mempengeruhi orang tua masing-masing supaya mau menyisihkan dana untuk membelikan sikat gigi kepada seluruh anggota keluarga, sehingga masyarakat luas juga akan terpengaruh untuk menjaga kebersihan gigi dengen menyikatgigi.
MANFAAT
Manfaat kegiatan ini sangat besar terhadap pola perilaku siswa maupun tanggapan pihak sekolah. Dari tanggapan Sekolah masing-masing saja sangat beragam, dari harapan supaya tahun berikutnya diadakan lagi sampai menganggarkan buat seluruh siswa dibelikan sikat gigi dari dana BOS.
HASIL KEGIATAN
Setelah kegiatan ini dilakukan diseluruh SD dan MI, ternyata pihak sekolah mengadakan kegiatan swikat gigi masal setiap hari jum’at dengan menyuruh siswa membawa sikat gigi dan pasta sendiri-sendiri ke sekolah. Hal ini menunjukan kegiatan ini diterima oleh sekolah dan sangat efektif untuk mengubah perilaku siswa dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Selain itu juga berpengaruh terhadap pola piker orang tua yang semula membiarkan anak tanpa sikat gigi menjadi membelikan karena anak-anak mereka disuruh membawa sikat gigi kesekolah.
HARAPAN DARI KEGIATAN
Dari kegiatan ini diharapkan akan terjadi perilaku siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yangbaik. Sebab bermula dari kesehatan gigi yang baik itu akan meningkatkan drajad kesehatan gigi masyarakat secara umum serta khususnya kesehatan gigi. Selain itu akan meninghkatkan prestasi siswa karena siswa tidak mudah sakit dan bisa belajar dengan baik. Selain itu juga diharapkan para siswa akan menularkan pengalamannya kepada keluarga dan masyarakat.
DIDIK EKO RISTANTO
NIM P17425208109
www.d13rista@gmail.com
D-IV KESEHATAN GIGI KOMUNITAS
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2008

Kamis, 24 Juli 2008


“Bangun tidurku terus mandi,..tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi ku tolong ibu,..” demikianlah penggalan lagu anak – anak yang masih sering dinyanyikan sampai sekarang. Mungkin lagu ini sangat besar pengaruhnya pada anak – anak terutama untuk menyikat gigi ketika mandi pagi atau sore. Kebiasaan tersebut tentunya baik untuk memelihara kesehatan gigi. Sayangnya, upaya pemelihaaan gigi ini kadang dibingungkan oleh berbagai informasi dari media massa, guru, orang tua, bahkan dokter gigi. Sering dikatakan untuk menjaga kesehatan gigi, khususnya agar tidak berlubang, kita harus menyikat gigi setelah makan, minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan setelah makan malam atau sebelum tidur. Mana yang benar? Sebenarnya gigi kita selalu diselaputi selaput tipis akibat rongga mulut tidak pernah kering dari air liur. Selaput ini menjadi media subur bagi tumbuhnya berbagai kuman. Ketika pertama kali Antonie van Leewnhoek melaporkan penelitiannya tentang selaput ini pada abad ke 17, mereka menyebutnya sebagai material alba yang dilukiskan sebagai selaput tipis yg mengandung berbagai bakteri dalam jumlah besar. Selaput tersebut akan menjadi plak (plaque), bila koloni kumannya telah mencapai jumlah tertentu. Plak sangat tipis dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Setelah makan, sisa makanan khususnya karbohidrat, akan mengalami fermentasi terhadap gula (glukosa) makanan. Hasilnya, berupa senyawa bersifat asam dan membuat lingkungan sekitar gigi bersuasana asam. Dalam berberapa menit derajat keasaman tadi akan meningkat (pH turun). Bila berlanjut, penurunan nilai pH akan sampai ke nilai kritis, yaitu nilai pH yang dapat memicu dekalsifikasi (hilangnya garam kalsium) pada email gigi. Bila zat gula pada plak habis difermentasi, sejumlah bakteri lain, diantaranya Veillonella alcalscens, akan merusak kembali senyawa asam hasil fermentasi tersebut. Dengan demikian, setelah beberapa waktu, pH plak akan berangsur naik kembali mencapai pH normal. Demikianlah yang selalu terjadi setelah kita makan, terutama makan makanan yang mengandung gula. Berbagai penelitian memperlihatkan, pH akan kembali normal setelah 20 – 30 menit pascamakan. Dari kenyataan diatas, dapat dikatakan masa 20 – 30 menit setelah kita makan makanan berkarbohidrat (mengandung gula) merupakan saat – saat sangat rentan untuk terjadinya kerusakan gigi. Penyikatan gigi pada saat derajat keasaman dalam mulut masih pada tingkat kritis ini akan menambah kerusakan permukaan gigi. Jadi, jangan langsung menyikat gigi sehabis makan, tunggulah sampai lewat masa genting sesudah makan yaitu sekitar ½ jam sesudah makan. Tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama sehingga kerusakan gigi dapat dihindari. Bila kita menyikat gigi dengan benar, permukaan gigi juga bersih dari plak. Tetapi sekali lagi, plak akan senantiasa terbentuk dari waktu ke waktu. Memang tak ada salahnya menyikat gigi ketika mandi pagi atau sore hari. Namun manfaatnya lebih untuk memelihara kesegaran mulut. Manfaatnya dalam pemeliharaan gigi tidaklah besar. Nah, selamat menyikat gigi dengan benar pada waktu yang tepat!

“Bangun tidurku terus mandi,..tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi ku tolong ibu,..” demikianlah penggalan lagu anak – anak yang masih sering dinyanyikan sampai sekarang. Mungkin lagu ini sangat besar pengaruhnya pada anak – anak terutama untuk menyikat gigi ketika mandi pagi atau sore. Kebiasaan tersebut tentunya baik untuk memelihara kesehatan gigi. Sayangnya, upaya pemelihaaan gigi ini kadang dibingungkan oleh berbagai informasi dari media massa, guru, orang tua, bahkan dokter gigi. Sering dikatakan untuk menjaga kesehatan gigi, khususnya agar tidak berlubang, kita harus menyikat gigi setelah makan, minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan setelah makan malam atau sebelum tidur. Mana yang benar? Sebenarnya gigi kita selalu diselaputi selaput tipis akibat rongga mulut tidak pernah kering dari air liur. Selaput ini menjadi media subur bagi tumbuhnya berbagai kuman. Ketika pertama kali Antonie van Leewnhoek melaporkan penelitiannya tentang selaput ini pada abad ke 17, mereka menyebutnya sebagai material alba yang dilukiskan sebagai selaput tipis yg mengandung berbagai bakteri dalam jumlah besar. Selaput tersebut akan menjadi plak (plaque), bila koloni kumannya telah mencapai jumlah tertentu. Plak sangat tipis dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Setelah makan, sisa makanan khususnya karbohidrat, akan mengalami fermentasi terhadap gula (glukosa) makanan. Hasilnya, berupa senyawa bersifat asam dan membuat lingkungan sekitar gigi bersuasana asam. Dalam berberapa menit derajat keasaman tadi akan meningkat (pH turun). Bila berlanjut, penurunan nilai pH akan sampai ke nilai kritis, yaitu nilai pH yang dapat memicu dekalsifikasi (hilangnya garam kalsium) pada email gigi. Bila zat gula pada plak habis difermentasi, sejumlah bakteri lain, diantaranya Veillonella alcalscens, akan merusak kembali senyawa asam hasil fermentasi tersebut. Dengan demikian, setelah beberapa waktu, pH plak akan berangsur naik kembali mencapai pH normal. Demikianlah yang selalu terjadi setelah kita makan, terutama makan makanan yang mengandung gula. Berbagai penelitian memperlihatkan, pH akan kembali normal setelah 20 – 30 menit pascamakan. Dari kenyataan diatas, dapat dikatakan masa 20 – 30 menit setelah kita makan makanan berkarbohidrat (mengandung gula) merupakan saat – saat sangat rentan untuk terjadinya kerusakan gigi. Penyikatan gigi pada saat derajat keasaman dalam mulut masih pada tingkat kritis ini akan menambah kerusakan permukaan gigi. Jadi, jangan langsung menyikat gigi sehabis makan, tunggulah sampai lewat masa genting sesudah makan yaitu sekitar ½ jam sesudah makan. Tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama sehingga kerusakan gigi dapat dihindari. Bila kita menyikat gigi dengan benar, permukaan gigi juga bersih dari plak. Tetapi sekali lagi, plak akan senantiasa terbentuk dari waktu ke waktu. Memang tak ada salahnya menyikat gigi ketika mandi pagi atau sore hari. Namun manfaatnya lebih untuk memelihara kesegaran mulut. Manfaatnya dalam pemeliharaan gigi tidaklah besar. Nah, selamat menyikat gigi dengan benar pada waktu yang tepat!
“Bangun tidurku terus mandi,..tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi ku tolong ibu,..” demikianlah penggalan lagu anak – anak yang masih sering dinyanyikan sampai sekarang. Mungkin lagu ini sangat besar pengaruhnya pada anak – anak terutama untuk menyikat gigi ketika mandi pagi atau sore. Kebiasaan tersebut tentunya baik untuk memelihara kesehatan gigi. Sayangnya, upaya pemelihaaan gigi ini kadang dibingungkan oleh berbagai informasi dari media massa, guru, orang tua, bahkan dokter gigi. Sering dikatakan untuk menjaga kesehatan gigi, khususnya agar tidak berlubang, kita harus menyikat gigi setelah makan, minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan setelah makan malam atau sebelum tidur. Mana yang benar? Sebenarnya gigi kita selalu diselaputi selaput tipis akibat rongga mulut tidak pernah kering dari air liur. Selaput ini menjadi media subur bagi tumbuhnya berbagai kuman. Ketika pertama kali Antonie van Leewnhoek melaporkan penelitiannya tentang selaput ini pada abad ke 17, mereka menyebutnya sebagai material alba yang dilukiskan sebagai selaput tipis yg mengandung berbagai bakteri dalam jumlah besar. Selaput tersebut akan menjadi plak (plaque), bila koloni kumannya telah mencapai jumlah tertentu. Plak sangat tipis dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Setelah makan, sisa makanan khususnya karbohidrat, akan mengalami fermentasi terhadap gula (glukosa) makanan. Hasilnya, berupa senyawa bersifat asam dan membuat lingkungan sekitar gigi bersuasana asam. Dalam berberapa menit derajat keasaman tadi akan meningkat (pH turun). Bila berlanjut, penurunan nilai pH akan sampai ke nilai kritis, yaitu nilai pH yang dapat memicu dekalsifikasi (hilangnya garam kalsium) pada email gigi. Bila zat gula pada plak habis difermentasi, sejumlah bakteri lain, diantaranya Veillonella alcalscens, akan merusak kembali senyawa asam hasil fermentasi tersebut. Dengan demikian, setelah beberapa waktu, pH plak akan berangsur naik kembali mencapai pH normal. Demikianlah yang selalu terjadi setelah kita makan, terutama makan makanan yang mengandung gula. Berbagai penelitian memperlihatkan, pH akan kembali normal setelah 20 – 30 menit pascamakan. Dari kenyataan diatas, dapat dikatakan masa 20 – 30 menit setelah kita makan makanan berkarbohidrat (mengandung gula) merupakan saat – saat sangat rentan untuk terjadinya kerusakan gigi. Penyikatan gigi pada saat derajat keasaman dalam mulut masih pada tingkat kritis ini akan menambah kerusakan permukaan gigi. Jadi, jangan langsung menyikat gigi sehabis makan, tunggulah sampai lewat masa genting sesudah makan yaitu sekitar ½ jam sesudah makan. Tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama sehingga kerusakan gigi dapat dihindari. Bila kita menyikat gigi dengan benar, permukaan gigi juga bersih dari plak. Tetapi sekali lagi, plak akan senantiasa terbentuk dari waktu ke waktu. Memang tak ada salahnya menyikat gigi ketika mandi pagi atau sore hari. Namun manfaatnya lebih untuk memelihara kesegaran mulut. Manfaatnya dalam pemeliharaan gigi tidaklah besar. Nah, selamat menyikat gigi dengan benar pada waktu yang tepat!